semburat jingga

semburat jingga
tenggelam.... kembali

Jumat, 14 Januari 2011

Aku ingi cerita....

Ibu, aku ingin cerita. Ada hal yang membuat kepalaku terasa berat sejak aku kembali ke kota ini.
Aku ingin bercerita. Tapi.... aku tak mungkin bercerita....
Penyakit yang Ibu derita sudah sangat membuatku  ketakutan.... aku tak ingin menambah beban jiwa raga Ibu. Aku hanya punya satu Ibu, karena itu aku tidak ingin kehilangan satu-satunya Ibu yang kumiliki.

Biarlah ku bercerita pada Tuhan. Karena Tuhan tidak akan kenapa-kenapa kalo aku bercerita. Siapa tau Tuhan mau memberiku ketenangan dan jawaban bahwa Tuhan tidak salah memberi.

Tuhan, bagaimana bila....
bila nilaiku tidak 'slamet'?
Aku sudah melakukan usaha seutuhnya... di kelas, di tugas dan di semua tempat ketika aku memikirkannya. Tapi dosen pengampuku tak pernah tau dan formula yang digunakan juga aku tak tau. Yang pasti ini tidak sesuai dengan usahaku, tidak sebanding dengan jerih yang aku lalui.
Bukankah itu akan menambah waktuku lebih lama menjadi mahasiswa?
Bagaimana dengan beban mereka yang pasti semakin banyak dan bertambah?
Jawab tanyaku, Tuhan? Kumohon

Tidak ada komentar: