ORIENTASI LISTRIK HEWAN BAWAH LAUT
Oleh:
Friska Oktaviana (080210103016)
Diana Eka Siskarini (080210193001)
Rachmita Rafikasari (080210193005)
Luh Titis Ayu (080210193020)
Kedawung Senja (080210193047)
Lebih dari 60 persen Bumi kita ditutupi dengan air. Dan yang paling dominan adalah samudra atau lautan. Dengan habitat seperti itu tentunya kita memiliki potensi laut yang sangat besar. Termasuk di dalamnya binatang yang sangat jarang kita temui dan memiliki bentuk yang unik. Salah satunya zona abyssal, tempat yang sangat dalam dan gelap di lautan. Lapisan ini berada di kedalaman 4000 – 6000 meter. Hewan-hewan yang hidup di dalam lapisan ini juga merupakan makhluk hidup yang unik. Tubuh mereka beradaptasi sesuai dengan karakteristik dari lingkungan di zona tersebut. Karakteristik tersebut antara lain cahaya, tekanan, suhu, oksigen, dan makanan. Karena sangat dalam dan gelap, lapisan abyssal tidak mendapat cahaya. Sehingga sebagian besar dari makhluk hidup di lapisan ini memiliki tubuh yang menghasilkan cahaya biru-hijau (bioluminescence). Selain itu, mereka juga memiliki mata yang lebih besar untuk menangkap cahaya lebih banyak.
Lautan merupakan habitat terbesar di bumi. Struktur lantai lautan juga bergunung-gunung, berlembah, dan berpalung seperti didaratan. Semuanya punya sistem kehidupan sendiri-sendiri yang sangat variatif dan beragam. Tergantung tingkat kedalaman air, kemampuan sinar matahari menembus laut, suhu, iklim, dan arus air. Laut dalam merupakan daerah yang tidak pernah diungkapkan dan dijelajahi. Orang banyak mengeksplorasi ke luar angkasa dari pada ke bawah laut. Itulah sebabnya banyak yang tidak mengetahui keajaiban-keajaiban yang ada dilaut.
A. Zona Laut
Para ilmuwan telah membagi lautan menjadi lapisan atau zona yang jelas. Ada kawasan yang disebut perairan dangkal, zona twilight, lautan dalam.
1. Perairan dangkal
Bagian laut yang terdekat dengan kehidupan daratan adalah perairan dangkal yaitu wilayah laut yang dekat dengan tepi pantai. Zona ini mendapat limpahan cahaya matahari yang berkecukupan. Kehidupan di zona ini sangat beragam dan tempat yang paling disukai ikan-ikan yang kita kenal.
2. Zona Twilight
Kedalaman 300 meter yang ada pada laut merupakan daerah yang tidak dapat tertembus oleh sinar matahari, sehingga suasana pada kedalaman tersebut adalah gelap, kemudian pada kedalaman tersebut tekanan bertambah dan suhu airpun menurun. Zona yang demikian disebut “Twilight Zone”. Pada zona ini semua hewan laut terlihat transparan atau tembus pandang, hal tersebut merupakan sebuah mekanisme bertahan hidup makhluk-makhluk laut agar tidak dengan mudah dimangsa. Oleh sebab itulah pada “Twilight Zone” sebisa mungkin hewan-hewan laut untuk tidak terlihat, terutama oleh pemangsa. Zona ini bisa dikatakan batas jangkauan matahari mampu menembus lapisan lautan. Karena itu kehidupan di sini mulai sedikit, namun masih bisa ditinggali jenis-jenis bunga karang. Ikan berukuran besar juga suka berada di antara zona twilight ini atau mengapung di permukaan laut dalam.
Contoh dari hewan-hewan laut yang mampu hidup pada Zona Twilight adalah Phronima, Cumi-cumi, Amoeba, Comb Jelly, Cope pod, dan ikan Hatchet. Dalam ekosistem dasar laut sebisa mungkin mereka dapat memperoleh sumber energi atau makanan agar dapat bertahan hidup, oleh karena itu beberapa ikan yang hidup di ekosistem ini dilengkapi keahlian khusus agar dapat memperbesar kemungkinan mendapatkan mangsa, seperti Ikan Fang Tooth yang memiliki tingkat agresifitas yang tinggi sehingga ketika ada mangsa yang lewat didepannya ia langsung dapat dengan cepat memakannya, karena memang tidak banyak hewan laut yang mampu hidup dalam ekosistem ini. Kemudian contoh lainnya adalah Ikan Hairyangler yang tubuhnya dipenuhi dengan atena sensitif, antena tersebut sangat sensitif sekali terhadap setiap gerakan, fungsinya untuk mendeteksi mangsa yang ada didekatnya.
3. Zona Laut Dalam
Zonasi lautan yang paling gelap dan dingin adalah laut dalam (termasuk palung laut). Masih sedikit sekali yang diketahui tentang kehidupan di zona ini.
Ekosistem Laut Dalam merupakan zona pelagik laut. Ekosistem ini berda pada kedalaman 76000 m dari permukaan laut. Sehingga tidak ada lagi cahaya matahari, oleh karena itu produsen utama di ekosistem ini merupakan organisme kemoautrotof. (anonim, olhazone.blogspot.com)
Lautan dalam adalah zonasi yang paling misterius dan sangat tidak ramah. Suasanananya seram, gelap, pekat. Kegelapannya hampir serupa dengan lubang gua terdalam di bumi. Kegelapan abadi di laut dalam terjadi karena sinar matahri tak bisa menembusnya. Cahaya “kehidupan” itu hanya bisa mencapai kedalaman 1.000 meter. Ini berpengaruh pula pada suhunya yang sangat dingin dan tekanan air yang luar biasa besar. Hewan laut akan tampak transparan dalam zona laut dalam.
Bioluminescence
Cumi-cumi yang terlihat transparan di Laut Dalam
B. Penerimaan Rangsang Listrik oleh Elektroreseptor
Sejumlah hewan terutama ikan hiu, ikan pari, dan ikan berkumis sejenis lele, mmepunyai kemampuan mendeteksi medan elektrik kecil yang dihasilkan oleh hewan lain. Medan elektrik yang demikian itu, dihasilkan oleh aktivitas otot dan berfungsi untuk mendeteksi adany musuh maupun makanan. Alat penerimaan rangsang berupa medan listrik disebut elektroreseptor. Elektroreseptor yang telah banyak dipelajari adalah reseptor yang terdapat pada gurat sisi dan ampula Lorenzini (dimiliki oleh ikan hiu dan ikan pari). Elektroreseptor pada ikan hiu kecil dapat mendeteksi medan listrik yang lemah (hanya 10 mV per cm2).
Medan listrik yang dhasilkan oleh suatu individu timbul dari organ listrik atau organ elektrik. Organ elektrik dimiliki oleh kebanyakan hewan akuatik, terutama ikan (ikan listrik/elektrik). Ikan tersebut dapat menghasilkan medan listrik secara terus menerus ke lingkungannya. Apabila berdekatan dengan ikan lain yang juga mengeluarkan medan listrik keduanya dapat saling merasakan adanya gangguan pada medan listrik yang dihasilkan masing-masing. Gangguan pada medan elektrik ini akan dideteksi oleh elektroreseptor. Dengan cara seperti itu, ikan dapat menyadari kehadiran hewan lain di dekatnya. Apabila objek yang ada di dekatnya merupakan benda tak hidup (berarti tidak menghasilkan medan listrik), hewan tersebut tidak akan merasakan adanya gangguan pada medan listrik yang dihasilkannya. (Isnaeni, 2010)
Hewan yang mampu memancarkan sinyal listrik lemah adalah sebagai berikut:
• Belut Listrik
• Lele Listrik
• Ikan pari Listrik
Hewan yang mampu memancarkan sinyal listrik kuat adalah hewan berikut ini:
• Ikan pisau
• Ikan gajah
Selain itu ada hewan yang mampu mendeteksi sinyal listrik, yaitu sebagai berikut:
• Hiu
• Platipus
• Ikan pari
• Lele
C. Manfaat Organ Listrik
Adanya organ listrik pada hewan memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan hewan tersebut. Manfaat adanya organ listrik adalah sebagai berikut:
1. Sensor lingkungan
Dengan adanya organ listrik memungkinkan hewan untuk mendeteksi keadaan lingkungan di sekitarnya. Terutama jika ada bahaya yang mengancam keselamatan dirinya. Selain itu bisa juga untuk mencari makanan.
2. Konduktivitas
Organ listrik pada hewan bermanfaat untuk merespon atau menghantarkan sinyal-sinyal yang diperoleh dari lingkungan maupun dari dalam dirinya.
3. Pengakuan anggota spesies
Dengan adanya organ listrik, hewan bisa merespon sinyal-sinyal yang diberikan oleh hewan sejenisnya. Hal ini bermanfaat bagi kelompok hewan tersebut untuk mengantisipasi adanya bahaya dari lingkungan maupun hewan predator.
4. Menemukan pasangan kawin
Sinyal listrik yang dipancarkan oleh hewan, berlaku spesifik hanya untuk hewan sejenisnya. Dengan adanya organ listrik, hewan dapat mengetahui atau mendeteksi pasangan hewan yang siap kawin.
D. Orientasi Listrik Hewan Bawah Laut
Reseptor elektromagnetik mendeteksi berbagai bentuk energi elktromagnetik, seperti cahaya tampak, listrik, dan magnetisme. Fotoreseptor yang mendeteksi radiasi yang disebut cahaya tampak, sering kali diorganisasikan sebagai mata. Ular memilki reseptor inframerah yang sangt sensitif yang mendeteksi panas tubuh mangsa yang berada di lingkungan yang dingin.
Pembentukan arus listrik terjadi pada sebagian besar ikan. Arus listrik ini diperlukan untuk orientasi, komunikasi dan interaksi hewan akuatik tertentu.
Sesungguhnya pembentukan arus listrik (elektrogenesis dapat terjadi) pada semua sistem reseptor, tetapi pelepasan arus listrik oleh efektor hanya ditemukan pada beberapa jenis ikan. Arus listrik pada ikan dihasilka oleh organ elektrik. Arus listrik ini berfungsi untuk keperluan orientasi, komunikasi, dan interaksi antar hewan akuatik tertentu.
Organ elektrik yang paling terkenal adalah yang terdapat pada belut listrik dari sungai Nil (Electrophorus elecricus). Apabila merasa terancam, hewan ini akan menghasilkan dan melepaskan arus listrik yang mencapai 750 volt sehingga dapat membunuh hewan lain yang besarnya hampir sama dengan ukuran manusia dewasa.
Ikan listrik memiliki satu dari dua pola debit listrik, yang keduanya dihasilkan dari jaringan otot diubah biasanya dekat ekor atau dari jaringan dekat mata. Ikan Pulse (Clickers) memancarkan pulsa elektrik yang berlangsung sekitar satu milidetik yang berjarak sekitar 23m. Pulsa ini menciptakan kesenjangan impuls di sekitar mereka.
Organ elektrik disebut elektroblas atau plak. Plak berupa lempengan tipis serupa wafer. Plak terdiri atas badan neuromineral yang terhubung dengan sistem saraf dan otot. Terdiri dari dua sisi, yakni sisi depan dan sisi belakang.
Organ elektrik tersusun atas unit fungsional berupa lempengan tipis seperi wafer, yang disebut electroplak atau elektoplat atau electrosit atau plak. Setiap unit plak merupakan badan mioneural, hasil modifikasi dari sel otot atau kadang-kadang dari sinaps antara saraf dan otot atau fdari ujung akson. Badan mioneural ialah bangunan / struktur yang memiliki sifat seperti saraf dan otot atau mengandung komponen saraf dan otot. Setiap plak memiliki dua sisi yang sifatnya berbeda sisi yang satu menghadap kearah ekor, mampu menanggapi rangsang, disebut innervated face. Sisi yang lain menghadap kearah kepala dan tidak mampu menanggapi rangsang disebut non innervated face. Jumlah plak yang dimiliki hewan bervariasi, tergantung pada jenis dan ukurannya.
Otot kerangka tertentu dari ikan seperti listrik, dalam perjalanan evolusi telah berkembang menjadi alat listrik yang mampu melepaskan pulsa energi listrik. Belut listrik Elektrophorus, dapat membangkitkan pulsa lebih dari 500 volt. Pada ikan lainnya pulsa listrik yang ditimbulkan sangat lemah. Para peneliti telah menemukan bahwa pulsa lemah ini merupakan bagian dari sitem kendali listrik. Spesies ikan tertentu hidup dalam air yang begitu keruh sehingga mata dapat dikatakan tidak berguna. Sebagai cara orientasi, ikan tersebut membuat medan listrik pulsa disekitar tubuhnya yng dihasilkan oleh organ listrik khusus. Medan lisrtik yang ditimbulkan tersebut menjadikan ekor ikan bersifat negatif terhadap kepala . tipa benda yang ada dalam lingkungan mempunyai konduktivitas listrik yang berbeda dengan air akan mengganggu medan dan perubahan ini dapat diketahui dengan indra khusus dalam sistem gurat lateral. Pada sebagian ikan sistem tersebut mendeteksi getaran frekuensi rendah dari gerakan dalam air. (villee, 1999:283).
Ikan listrik menghasilkan guncangan tenaga listrik ke setrum mangsa mereka dan untuk membela diri dari serangan. Guncangan yang dihasilkan oleh otot-otot khusus yang mungkin mengambil sebagian besar tubuh ikan. Alih-alih memproduksi gerakan, seperti otot biasa, otot-otot ini menghasilkan impuls listrik. Impuls cukup kuat untuk melumpuhkan mangsanya seperti ikan, katak dan krustasea, dan untuk menjaga musuh di teluk.
Jamming Aviodance Respon (JAR) adalah mekanisme yang sangat penting bagi ikan listrik. Ketika dua ikan dengan frekuensi yang sama hampir saling bertemu, satu mengubah frekuensi untuk menjadi sedikit lebih tinggi dan mengubah lain untuk menjadi sedikit lebih rendah.
1. Belut Listrk
Belut listrik adalah ikan listrik yang paling kuat. Ia tinggal di sungai di Amerika Selatan, dan tumbuh dengan panjang lebih dari tujuh kaki. Hal ini tidak bisa melihat dengan baik dan mengirimkan impuls listrik lemah untuk membantu menemukan objek. Ketika menyerang mangsanya, menghasilkan guncangan dari 200 sampai 300 volt pada arus setengah satu ampere, cukup untuk setrum seorang pria, meskipun tidak untuk membunuhnya.
Belut listrik (Electrophorus electricus) adalah ikan, panjang seperti ular yang dapat menghasilkan listrik (itu bukan belut benar). Hal ini dapat menghasilkan sengatan listrik 600-volt. Satu shock dari belut listrik tidak akan membunuh seseorang, tetapi guncangan akan diulang. belut listrik ditemukan di lembah Sungai Amazon dan bagian lain di Amerika Selatan. Belut listrik mereproduksi oleh bertelur (itu yg menelur). Ini bukan belut benar.
Belut listrik tumbuh menjadi hampir 8 kaki (2,5 m) panjang. Sebagian besar organ internal di depan 1 / 5 dari ikan ini, seluruh tubuh berisi organ-organ yang menghasilkan listrik (otot dimodifikasi). Timbangan yang menutupi bagian tubuh yang kecil. Mata kecil, dan karena hal ini usia ikan, visi berkurang. Dengan usia, meningkat ampere listrik ikan shock. Belut listrik bisa hidup di stagnan, perairan yang kekurangan oksigen, insang perusahaan dimodifikasi menjadi "paru-seperti" organ, dan belut listrik harus permukaan sesekali menelan udara.
Belut listrik memakan ikan lainnya. Ia mendapat mangsa dengan mengejutkan dengan listrik.
2. Gymnotus
Ikan listrik lainnya yang tidak begitu kuat adalah gymnotus . gymnotus ini adalah ikan belut-seperti juga dari sungai Amerika Selatan. Kehidupan ikan patin listrik di sungai Afrika dan sinar listrik di Samudra Atlantik bagian timur dan Laut Mediterania.
3. Ikan Pari
Ikan Pari merupakan ikan Bioluminesen. Bioluminesen adalah pancaran sinar oleh organisme, sebagai hasil oksidasi dari berbagai substrat dalam memproduksi enzim. Susunan substratnya lusiferin, dan enzim yang sangat sensitive sebagai katalisator oksidasi, disebut lusiferase.
Bioluminesen diproduksi oleh bakteri, jamur ataupun binatang invertebrate. Diantara hewan bertulang, hanya ikan yang mampu memproduksi sinar. Organ luminesen ditemukan pada ikan pari berlistrik dan beberapa ikan tulang keras khsusnya ikan yang tinggal di laut dalam.
Adanya organ yang memproduksi sinar ini dapat digunakan untuk menaksir kadalaman laut, dimana ikan tersebut tinggal. Ini dimaksudkan juga bahwa ikan tersebut memproduksi sinar untuk mendapatkan makanan, mengacaukan musuh, menerangi lingkungan ataupun menarik perhatian lawan jenisnya. Semua ini masih dugaan, akan tetapi pada prinsipnya berfungsi untuk mendapatkan “penghargaan” antar indivdu dalam satu jenis.
Ikan memproduksi bioluminesen dengan 2 cara, yaitu oleh pori-pori yang bercahaya ataupun organ bersimbiose dengan bakteri pengahasil sinar. Intensitas bioluminesen mungkin bertambah atau berkurang. Cara lain dalam memproduksi sinar bergantung pada ekspansi dan kontraksi kromatofora pada permukaan kulit.
Pari adalah ikan dengan sirip datar dan menyerupai sayap. Matanya terletak dibagian atas tubuhnya dan mulutnya terletak dibagian bawah tubuhnya. Pari sering berbaring didasar laut, setengah terbenam didalam lumpur sambil menunggu kerang dan ikan untuk dimangsa. Mereka hidup didalam lautan diseluruh dunia. Terutama di perairan hangat. Pari torpedo sering disebut dengan pari listrik. Mereka menyengat mangsanya . listrik ini dihasilkan oleh otot-otot yang ada dibagian kepalanya. Kekuatan listrik pari torpedo bisa mencapai 220 volt untuk membuat pingasan manusia dewasa.
Pari hantu juga disebut ikan hantu karena ia memiliki tanduk, tanduk pari hantu menggiring binatanhg kecil seperti plankton masuk kemulutnya. Pari hantu lebarnya lebih dari 7 m, dia sering melompat kepermukaan laut untuk menyingkirkan hewan-hewan laut yang kecil yang menempel ditubuhnya.
Organ listrik tersebut tidak menyengat dirinya sendiri, hal tersebut sulit untuk dipahami meskipun ada dua penjelasan, yaitu bahwa system saraf ikan selalu diseliputi oleh lemak dan arus listrik mengalir selalu tegak lurus. (Anonim, Myaluzz's.blogspot.com)
4. Ikan pisau kaca (knifefish kaca)
Ikan pisau kaca memancarkan sinyal listrik lemah. Ini adalah subjek yang luar biasa untuk mempelajari bagaimana otak menggunakan informasi sensorik untuk mengontrol tenaga. Karena hampir transparan, pisau terbentuk.
Seperti anggota lain dari ordo Gymnotiformes, Kaca Knifefish memiliki organ yang berkembang dengan baik dan sinyal listrik lemah yang membantu manuver bermanfaat.
Jenis ikan ini melakukan sesuatu yang luar biasa: ia memancarkan sinyal-sinyal listrik lemah yang digunakan untuk "melihat" dalam gelap. Menurut Fortune, beberapa karakteristik, listrik membuat ikan ini menjadi subjek yang luar biasa untuk studi tentang bagaimana otak menggunakan informasi sensorik untuk mengontrol tenaga.
Jenis ikan ini melakukan sesuatu yang luar biasa, yaitu memancarkan sinyal-sinyal listrik lemah yang digunakan untuk "melihat" dalam gelap. Menurut Fortune, beberapa karakteristik, termasuk pengertian ini listrik, membuat ikan ini subjek yang luar biasa untuk studi tentang bagaimana otak menggunakan informasi sensorik untuk mengontrol tenaga.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Ekosistem. http://olhazone.blogspot.com (diakses pada 03 November 2010)
Anonim. Ekosistem Air Laut. http://kambing.ui.ac.id (diakses pada 03 November 2010)
Anonim. Ekosistem Laut Dalam (Deep Sea) yang Menakjubkan. http://eduprisma.blog.uns.ac.id (diakses pada 03 November 2010).
Campbell, Neil A. 2003. Biologi Jilid III. Jakarta: Erlangga.
Isnaeni, Dra.Wiwi, M.S. Fisiologi Hewan. dalam http://books.google.co.id (diakses pada 04 November 2010)
Ville, Claude A. 1999. Zoologi Umum. Jakarta: Erlangga. (terjemahan oleh Prof. Dr. Nawangsari Sugiri).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar